masih ingat kan dengan kasus pembunuhan I Wayan Mirna Salihin dan Jesika Kumala Wongso tentang kasus pembunuhan menggunakan racun Sianida itu??
Belum lama ini gara-gara kasus tersebut Racun sianida jadi sangat terkenal di Indonesia, nah, oleh sebab itu kami mendapat inspirasi dari kasus tersebut. Kisah ini juga cocok buat Readers yang membutuhkan inspirasi tugas drama karena semua lakon atau pemainnya berperan semua untuk 11 orang pemain.
Kata
orang masa SMA itu adalah masa-masa yang paling indah. Yah, mungkin begitulah
apa yang dirasakan pasangan sejoli ini, yaitu Marchel dan Marbella. Namun tidak
dengan Naomi yang merupakan sahabat dari Marbella yang sebenarnya menyimpan
benih cinta kepada Marchel. Masa SMA-pun berlalu Naomipun pergi ke London untuk
menyembuhkan luka hatinya.
3
tahun kemudian terdengar kabar oleh Naomi bahwa Marbella dan Marchel akan
melangsungkan pernikahan bulan depan. Naomi yang masih menyimpan perasaan
kepada Marchel merasa marah atas keputusan mereka berdua, pikirnya bahwa
Marbella da Marchel yang tak memikirkan perasaannya.
At London
Naomi : (membanting undangan)
“shittt!!! Mereka benar-benar tak pernah memikirkanku.”(dengan perasaan kesal)
Azka : “heyy what’s wrong?” (heran)
Naomi : “temanku akan menikah”
Nazwa : “so.... kenapa kamu sangat
marah?”
Naomi : “jujur yah akutuh sebenarnya
menyukai marchel, mempelai pria sahabatku.”
Nazwa: “jadi maksud ini cinta sepihak?”
Naomi : “tidak (elaknya) Marbella
yang merebut Marchel dariku, dan itu yang membuatku kecewa dengannya.”
Nazwa dan Azka tertawa.
Nazwa : “cukup Nom, itu terdengar
konyol”
Naomi : “maksudmu??”
Azka : “yesss!!! You’re so pretty...
so kenapa kamu masih mengharapkan dia yang jelas-jelas tidak menyukai kamu”
Naomi : (terdiam seperti sedang
mencerna perkataan Azka)
Nazwa: “ that’s right !! Kau seperti
orang bodoh kalau terus-terusan berfikir dia akan menyukai kamu sementara dia
sendiri akan menikah dengan orang lain bulan depan.”
Azka :” yeah benar, coba kamu
pikirkan apakah itu namanya bukan kesia-siaan ?”
Naomi:” tunggu!! Maksud kalian apa
yang selama ini aku lakukan itu sebuah kesia-siaan?”
Nazwa dan azka :” yeah begitulah”
Naomi terdiam , dia benar-benar mencerna
perkataan azka dan nazwa
2 minggu kemudian.....
Naomi
kembali ke jakarta, dia sekarang telah sadar bahwa apa yang dilakukan selama 3
tahun terakhir ini benar-benar salah. Ia kembali ke jakarta hanya ingin
memperbaiki persahabatannya dengan marbella yang sudah lama terpecah belah.
Di rumah marbella....
Ting
nong... bel marbella berbunyi menandakan ada tamu diluar.
Bella : “iya tunggu sebentar”
(dibukanya pintu tersebut dan dilihatnya naomi diluar)
Naomi : “haiiii...” (sapaannya
kalem)
Bella : “Naomi??!” (Bella mendekat
dan langsung memeluk Naomi) “apa kabarmu Nom?! Sungguh aku merindukanmu” (tanya
bella terharu)
Naomi : (membalas pelukan Bella)
“yeah, aku baik-baik saja” (Naomi menitikkan
air mata) “maafkan aku Bel”
Marbella :”tak apa, mari masuk dulu”
Diruang tamu.
Marbella : (sambil membawa minuman
untuk Naomi) “bagaimana kuliahmu di London Nom?” (tanya Bella memulai
pembicaraan)
Naomi : “biasa saja Bel.. sebelumnya
aku kesini hanya ingin meminta maaf Bel “
Marbella:” ah sudahlah lupakan saja,
lagi pula aku mengerti kok perasaan kamu bagaimana”
Naomi : “tapi kemarin aku egois Bel..”
Marbella : “sudahlahh.. (sambil
menepuk pundak naomi”)
2
Minggu kemudian, penikahan Marbella dan Marchel pun dilaksanakan. Dan akhirnya
mereka resmi menikah dan resmi menjadi pasangan suami istri.
Hari
hari pun berlalu Naomi kembali ke London untuk menyelesaikan Kuliahnya.
Sementara pasangan suami istri yaitu Marchel dan Marbella hidup bahagia.
2 tahun
menginjak usia penikahan Marchel dan Marbella sekarang Marbella tengah
mengandung 1 bulan anak pertamanya karena masih menginjak hamil muda Marbella
masih sering mengidam. Marbella menginginkan Bubur yang di jual di pinggir
jalan mau tak mau suaminya pun menuruti apa keinginan istrinya tersebut. Diperjalanannya menuju tukang bubur tersebut
Marbella mendapat telefon dari Naomi bahwa Naomi menginginkan untuk bertemu
dengannya di Batavia Cafe jam 20.00 WIB, namun sekarang masih menunjukan pukul
18.00 WIB.
Mereka
berdua pun sampai di tukang bubur langganan mereka. Setelah mereka selesai
memakan bubur yang mereka pesan waktupun menunjukan 18.30 WIB. mereka jalan jalan sebentar keliling
kota Jakarta.
Singkat
cerita waktupun menunjukan pukul 20.00 WIB. Marbella mendapat SMS dari Naomi
bahwa Naomi telah memesan meja nomor 32.
At cafe...
Naomi
telah datang duluan di cefe tersebut, ia pun telah memesan jus kesukaan
Marbella kemudian dia pergi kebelakang. Setelah ia kembali dan duduk di
tempatnya semula tak lama kemudian Marbellapun datang bersamaan dengan pelayan
yang menyajikan miuman.
Marbella :”apa sudah menunggu
lama??”
Naomi :”tidak, aku juga baru sampai”
Marbella :”oh syukurlah” (menghela
nafas) “oh iya bagaimana dengan Kuliah mu??”
Naomi :”itu sebabnya aku ingin bertemu denganmu,
aku ingin menyampaikan kabar
bahagia ini. Kemarin aku baru diwisuda.”
Marbella :”wow... congratulations,
aku turut senang mendengarnya.” (meminum jus yang telah disediakan) “ jus apa
ini??” (tanyanya merasa aneh)
Naomi :”Itu kan jus strawberry kesukaan kamu,
memangnya kenapa??” (merasa heran)
Marbella :”tidak hanya saja........”
(belum menyelesaikan perkataannya Marbella terjatuh pingsan)
Tak
lama kemudian busa keluar dari mulutnya disusul dengan kejang-kejang. Naomi pun
panik begitu pula dengan semua orang yang ada di cafe tersebut. Dengan gegas
Naomi langsung menelfon 911 (Panggilan darurat) dan suami dari Marbella. Tak
lama kemudian 911 datang bersamaan dengan suami Marbella, entah karena panik
atau pun apa suami Marbella langsung membawa Marbella ke mobil pribadinya
meskipun banyak yang menyuruhnya untuk diangkut menggunakan Ambullance tetapi
Marchel bersikeras menolaknya.
Marchel
membawa istrinya ke klinik terdekat , namun klinik tersebut tidak sanggup
menanganinya sehingga marchel pun membawa istrinya ke rumah sakit yang lainnya. Sesampainya di rumah sakit.
Marchel : (membawa istrinya kedalam
ruamh sakit).”dokter,suster,tolong selamatkan istri saya !
Dokter
dan suster membawa marbella kedalam rauang UGD dan dokterpin memyatakan bahwa
nayawanya tidak bisa di tolong lagi. Pak Andre mendatangi rumah sakit mendengar
kematian anaknya. Namun ada sedikit kejanggalan yang dirasa pak Andre tentang
kematian anaknya,sehingga pak Andre langsung menelpon polisi. Dengan sigap polisi langsung menyelidiki kasus
tersebut. Polisipun melakukan otopsi di rumah sakit terdekat, dua hari kemudian
hasil Lab keluar dan mayat Marbella dikebumikan . polisi meningkatkan kasus marbella
dari penyelidikan menjadi penyidikan,peningkatan status tersebut lantaran
diduga ada tindak pidana dalam Marbella. Namun polisi belum menetapkan
tersangka.
Penyidik
memanggil naomi untuk diperiksa, setelah 3 jam berlalu kemudian Naomi keluar
dan keesokan harinya naomi di panggil untuk kepentingan pemeriksaan.
Sembari klien diperiksa pengacara ji
hyun mengemukakan pendapatnya kepada media perihal polisi mencari-cari celah
Naomi.
Keesokan
harinya keluarga marbella yang diperiksa ayah dan suami Marbella masuk
keruangan penyidik, setelah penyidikan selesai mereka keluar, ayah Marbella
mengmukakan dugaanya bahwa pihak yang di curigainya terkait pembunuhan anaknya adalah pegawai
cafe dan Naomi. Penyidik membawa berkas kasus Marbella ke kejaksaan tinggi DKI
Jakarta. Penyidik datang dan langsung menemui jaksa penuntut umum (JPU).
Kepolisian kembali membawa berkas kasus marbella ke jaksaan Jakarta,koordinasi
pemaparan alat bukti dilakukan setelah alat bukti di rasa cukup lengkap.
Sabtu
pukul 07.00 WIB naomi di tangkap penyidik dikediamannya selama 30 hari.
Kejaksaan negeri pusat melimpahkan berkas perkara tersebut ke pengadilan negeri
Jakarta pusat dan menyertakan surat dakwaan untuk naomi dalam surat dakwaan
tersebut. Naomi di tuntut pasal 340 KHUP tentang pembunuhan berencanaan.
Sidang
perdana kasus kematian marbella jaksa penuntut umum (JPU) jaksa Yoona
menyampaikan bahwa naomi sengaja memesan meja nomer 32.
Jaksa Yoona :”rentang waktu naomi
memasukkan sianida ke minuman pada pukul 19.45 samapai 20.00 WIB terdakwa
langsung memasukan racun kedalam minuman marbella kemudian terdakwa kembali
lagi ke posisi semula”
Naomi :” yang mulia saya keberatan
dan meminta waktu 30 menit untuk mengajukan eksepsi saya”
Pengacara Ji hyun :” Visum Et
Repertum itu membuktikan bahwa matinya korban bukan karena sianida , yang jadi
pertanyaan nya adalah bagaimana bisa diketahui jumlah sianida yang ada di tubuh
marbella sedangkan hasil visum saja tidak menyebutkan marbella tewas karena
sianida “
Hakim Ahra :” sidang pertama di
tangguhkan dan akan di laksanakan tanggal 21 juni 2016”
Pengacar Ji hyunpun menemui Naomi
Pengacara Ji hyun:” Tolong katakan
sejujurnya, apakah kamu yang benar-benar membunuh marbella?, jika memang ia
bagaimana ceritanya saya tidak akan membocorkan informasi apapun pada orang
orang karena saya terikat UU pengacara yang tidak boleh menguak klienya?”
Naomi :” sungguh aku benar- benar
tidak tahu ibu pengacara dan aku tidak membunuh marbella percayalah aku ibu
pengacara ?! “
Singkat cerita sidang keduapun dimulai
Tim JPU menanggapi eksepsi atas
dakwaan tim penasehat hukum Naomi
Jaksa yoona :” saya selaku penuntut
umum dalam perkara ini memohon agar majelis hakim yang mengadili perkara ini
dan menjatuhkan putusan. Saya menolak dan keberatan atas eksepsi penasehat
hukum terdakwa untuk seluruhnya, alasannya karena pada tindakan pembunuhan
berencana mestinya didasarkan pada pelaku atau subjek, bukan objek atau alat
pembunuh yang ditekankan oleh masa hukum”
Sementara itu kuasa Naomi mengatakan
Pengacara Ji hyun :” jaksa penuntut
hukum tidak menguraikan sianida yang ada dalam tubuh almarhuma Marbella yang
melewati dosis yang menyebabkan kematian, sedangkan yang diperiksanya sisa
minuman almarhuma.
Pak Andre : “ maaf yang mulia, saya
keberatan jelas-jelas Naomi yang salah karena dia yang terakhir bertemu dengan
anak saya dan berada di tempat kejadian.
Hakim Ahra :” apakah ada saksinya??”
Jaksa yoona :” tolong beri saya
waktu satu hari, saya akan membawakan saksi tersebut.”
Hakim Ahra :” baiklah hari ini
sidang ditutup, dan dilanjutkan besok pagi.”
Sidang
pun ditutup dan keesokan harinya, Jaksa Yoon menghadirkan saksi yang ia
janjikan kemarin.
Saksi : (memasuki ruangan sidang)
Pengacara Ji hyun :” apakah dalam
kejadian kau berada di sana?”
Saksi :” iya, saya kebetulan sedang
menunggu teman dan saya juga mengenal Marbella dan Naomi, karena saat SMA saya
satu sekolah dengan mereka dan Marchel”.
Hakim Ahra :” apakah itu benar??”
Marchel :” iya yang mulia”
Pengacara ji hyun :” apa yang kamu
lihat sebelum Marbella datang??”
Saksi :” saya melihat Naomi pergi
kebelakang”
Pak Andre :” tuh kan, pasti di saat
itu dia memasukan racunnya”
Hakim Ahra :” semua harap tenang”
Jaksa Yoona :” terdakwa mengapa kau
pegi ke belakang??”
Naomi :” saya hanya pergi ke toilet”
Pengacara ji hyun :” yang mulia,
tolong beri saya kesempatan untuk memutar kamera CCTV di Restoran tersebut.”
(bela pengacara Ji Hyun) “ dalam rekaman tersebut membuktikan bahwa saat Naomi
hendak ke toilet minuman yang mereka pesan telah sampai terlebih dahulu, jadi
kemungkinan terdakwa Naomi tidak bersalah.’’
Jaksa Yoona :” tunggu!! Bisa saja
terdakwa memberikan racun tersebut kepada penyaji untuk ditaruh di minuman
tersebut.”
Pengacara Ji Hyun :” bisa jadi, tapi
sayangnya TIDAK!!” (bantah pengacara Ji Hyun) “ yang mulia, tolong beri saya
izin untuk menghadirkan sang penyaji kesini”
Hakim Ahra :” yeah saya
mengizinkannya.” ( hakim menyetujui pendapat tersebut)
Kemudian
sang penyajipun masuk, karena sebelumnya dia ada diantara penonton sidang.
Jaksa Yoona :” apa benar kamu
seorang penyaji tersebut?”
Penyaji :” iya, saya yang menyajikan
minuman tersebut.” ( dengan wajah tegang )
Karena
melihat wajah penyaji tersebut tegang, Jaksa Yoon kembali menimpali pertanyaan
dan kecurigaan pada sang penyaji.
Jaksa Yoona :” Dalam persidangan,
jika kau sedang bersaksi dan kesaksian mu itu bohong maka kau juga akan
mendapatkan hukumannya, jadi tolong jawab saya dengan sejujurnya. Apakah Naomi
menyuruhmu memasukan sesuatu ke minuman tersebut??.”
Penyaji : (terdiam mencoba
menenangkan diri) “ TIDAK!! Dan saya berani bersumpah atas ucapan saya tadi”
Pengacara Ji Hyun :” apakah
kesaksian itu sudah lebih dari cukup yang mulia?” (bediri sambil membawa
catatan) “ Dalam dokumen visum tersebut juga menjelaskan bahwa hanya di cairan
Lambung Marbella saja yang terdapat racun sianida sementara dari bekas
minumannya sendiri positif tidak mengandung racun.” ( jelas pengacara Ji Hyun)
Pak Andre :” yang mulia, itu tidak
mungkin, jika memang benar seperti itu dari
mana racun tersebut berasal!!” (protes pak Andre marah)
Pengacara
Ji hyun melihat reaksi dan raut wajah suami dari Marbella yaitu Marchel.
Tiba-tiba Marchel langsung berpendapat.
Marchel :” benar yang mulia, lagi
pula sudah jelas Naomi yang terakhir
yang bertemu dengan istri saya.”
Hakim Ahra :” semuannya harap
tenang” ( pinta hakim dan keadaan sidang kembali tenang)
Pak Andre :” yang mulia, tolong
pertimbangkan ini dengan baik”
Hakim Ahra :” baiklah karena bukti
dan saksi ini belum mencukupi sidang akan ditutup sampai bukti dan saksi sudah
lengkap.”
pak Andre :” yang mulia, saya mohon tolong pertimbangkan ini”
pak Andre :” yang mulia, saya mohon tolong pertimbangkan ini”
Pak
Andre terus memohon sementara Marchel terus menengkan Pak Andre. Naomi menemui
Pengacarannya. setelah sampai di lapas tempat Naomi ditahan.
Naomi :” ibu pengacara? Saya tidak
akan dipenjarakan?? Atau paling tidak hukuman saya akan berkurangkan bu
pengacara?.”
Penngacara Ji Hyun :” perkiraan saya
kau tidak akan dipenjara, karena ada dalang dibalik semua ini.”
sementara itu di kediaman Pak Andre.
Marchel :” sudah pak, Bapak tak
perlu terlalu memikirkan masalah ini, lagi pula Bapak jangan sampai sakit.
Nanti siapa yang akan mengurusi perusahaan Bapak.”
Pak Andre :” jangan konyol kamu nak
Marchel, tentu saja kamu yang akan meneruskannya. Karena hanya kamu
satu-satunya yang bapak punya sekarang.”
Marchel :” tapi kan Pak, biar
bagaimana pun saham tersebut masih menjadi hak Bapak dan Marbella”
Pak Andre :” tentu saja kau juga
memiliki hak nak Marchel, karena saham tersebut akan seutuhnya bisa menjadi milik mu.”
Marchel :” maaf Pak saya benar-benar
tidak tahu.”
Pak Andre :” sudahlah nak Bapak mau
mandi dulu.”
Senyum licik tersungging dari bibir
Marchel, mungkinkah kasus pembunuhan ini ada sangkut paunya dengan Marchel?!!
Bersambung.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar