Rabu, 22 November 2017

DYNAMITE HIDDEN

Hai readers....
masih ingat kan dengan kasus pembunuhan I Wayan Mirna Salihin dan Jesika Kumala Wongso tentang kasus pembunuhan menggunakan racun Sianida itu??
Belum lama ini gara-gara kasus tersebut Racun sianida jadi sangat terkenal di Indonesia, nah, oleh sebab itu kami mendapat inspirasi dari kasus tersebut. Kisah ini juga cocok buat Readers yang membutuhkan inspirasi tugas drama karena semua lakon atau pemainnya berperan semua untuk 11 orang pemain. 





Kata orang masa SMA itu adalah masa-masa yang paling indah. Yah, mungkin begitulah apa yang dirasakan pasangan sejoli ini, yaitu Marchel dan Marbella. Namun tidak dengan Naomi yang merupakan sahabat dari Marbella yang sebenarnya menyimpan benih cinta kepada Marchel. Masa SMA-pun berlalu Naomipun pergi ke London untuk menyembuhkan luka hatinya.
            3 tahun kemudian terdengar kabar oleh Naomi bahwa Marbella dan Marchel akan melangsungkan pernikahan bulan depan. Naomi yang masih menyimpan perasaan kepada Marchel merasa marah atas keputusan mereka berdua, pikirnya bahwa Marbella da Marchel yang tak memikirkan perasaannya.
At London
Naomi : (membanting undangan) “shittt!!! Mereka benar-benar tak pernah memikirkanku.”(dengan perasaan kesal)
Azka : “heyy what’s wrong?” (heran)
Naomi : “temanku akan menikah”
Nazwa : “so.... kenapa kamu sangat marah?”
Naomi : “jujur yah akutuh sebenarnya menyukai marchel, mempelai pria sahabatku.”
Nazwa: “jadi maksud  ini cinta sepihak?”
Naomi : “tidak (elaknya) Marbella yang merebut Marchel dariku, dan itu yang membuatku kecewa dengannya.”
Nazwa dan Azka tertawa.
Nazwa : “cukup Nom, itu terdengar konyol”
Naomi : “maksudmu??”
Azka : “yesss!!! You’re so pretty... so kenapa kamu masih mengharapkan dia yang jelas-jelas tidak menyukai kamu”
Naomi : (terdiam seperti sedang mencerna perkataan Azka)
Nazwa: “ that’s right !! Kau seperti orang bodoh kalau terus-terusan berfikir dia akan menyukai kamu sementara dia sendiri akan menikah dengan orang lain bulan depan.”
Azka :” yeah benar, coba kamu pikirkan apakah itu namanya bukan kesia-siaan ?”
Naomi:” tunggu!! Maksud kalian apa yang selama ini aku lakukan itu sebuah kesia-siaan?”
Nazwa dan azka :” yeah begitulah”
             Naomi terdiam , dia benar-benar mencerna perkataan azka dan nazwa
2 minggu kemudian.....
Naomi kembali ke jakarta, dia sekarang telah sadar bahwa apa yang dilakukan selama 3 tahun terakhir ini benar-benar salah. Ia kembali ke jakarta hanya ingin memperbaiki persahabatannya dengan marbella yang sudah lama terpecah belah.
Di rumah marbella....
            Ting nong... bel marbella berbunyi menandakan ada tamu diluar.
Bella : “iya tunggu sebentar” (dibukanya pintu tersebut dan dilihatnya naomi diluar)
Naomi : “haiiii...” (sapaannya kalem)
Bella : “Naomi??!” (Bella mendekat dan langsung memeluk Naomi) “apa kabarmu Nom?! Sungguh aku merindukanmu” (tanya bella terharu)
Naomi : (membalas pelukan Bella) “yeah, aku baik-baik saja”  (Naomi menitikkan air mata) “maafkan aku Bel”
Marbella :”tak apa, mari masuk dulu”
Diruang tamu.
Marbella : (sambil membawa minuman untuk Naomi) “bagaimana kuliahmu di London Nom?” (tanya Bella memulai pembicaraan)
Naomi : “biasa saja Bel.. sebelumnya aku kesini hanya ingin meminta maaf Bel “
Marbella:” ah sudahlah lupakan saja, lagi pula aku mengerti kok perasaan kamu bagaimana”
Naomi : “tapi kemarin aku egois Bel..”
Marbella : “sudahlahh.. (sambil menepuk pundak naomi”)

2 Minggu kemudian, penikahan Marbella dan Marchel pun dilaksanakan. Dan akhirnya mereka resmi menikah dan resmi menjadi pasangan suami istri.
Hari hari pun berlalu Naomi kembali ke London untuk menyelesaikan Kuliahnya. Sementara pasangan suami istri yaitu Marchel dan Marbella hidup bahagia.
2 tahun menginjak usia penikahan Marchel dan Marbella sekarang Marbella tengah mengandung 1 bulan anak pertamanya karena masih menginjak hamil muda Marbella masih sering mengidam. Marbella menginginkan Bubur yang di jual di pinggir jalan mau tak mau suaminya pun menuruti apa keinginan istrinya tersebut.  Diperjalanannya menuju tukang bubur tersebut Marbella mendapat telefon dari Naomi bahwa Naomi menginginkan untuk bertemu dengannya di Batavia Cafe jam 20.00 WIB, namun sekarang masih menunjukan pukul 18.00 WIB.
Mereka berdua pun sampai di tukang bubur langganan mereka. Setelah mereka selesai memakan bubur yang mereka pesan waktupun menunjukan 18.30  WIB. mereka jalan jalan sebentar keliling kota Jakarta.
Singkat cerita waktupun menunjukan pukul 20.00 WIB. Marbella mendapat SMS dari Naomi bahwa Naomi telah memesan meja nomor 32.
At cafe...
Naomi telah datang duluan di cefe tersebut, ia pun telah memesan jus kesukaan Marbella kemudian dia pergi kebelakang. Setelah ia kembali dan duduk di tempatnya semula tak lama kemudian Marbellapun datang bersamaan dengan pelayan yang menyajikan miuman. 
Marbella :”apa sudah menunggu lama??”
Naomi    :”tidak, aku juga baru sampai”
Marbella :”oh syukurlah” (menghela nafas) “oh iya bagaimana dengan Kuliah mu??” 
Naomi    :”itu sebabnya aku ingin bertemu denganmu, aku ingin menyampaikan kabar       bahagia ini. Kemarin aku baru diwisuda.”
Marbella :”wow... congratulations, aku turut senang mendengarnya.” (meminum jus yang telah disediakan) “ jus apa ini??” (tanyanya merasa aneh)
Naomi    :”Itu kan jus strawberry kesukaan kamu, memangnya kenapa??” (merasa heran)
Marbella :”tidak hanya saja........” (belum menyelesaikan perkataannya Marbella terjatuh pingsan)
            Tak lama kemudian busa keluar dari mulutnya disusul dengan kejang-kejang. Naomi pun panik begitu pula dengan semua orang yang ada di cafe tersebut. Dengan gegas Naomi langsung menelfon 911 (Panggilan darurat) dan suami dari Marbella. Tak lama kemudian 911 datang bersamaan dengan suami Marbella, entah karena panik atau pun apa suami Marbella langsung membawa Marbella ke mobil pribadinya meskipun banyak yang menyuruhnya untuk diangkut menggunakan Ambullance tetapi Marchel bersikeras menolaknya.
            Marchel membawa istrinya ke klinik terdekat , namun klinik tersebut tidak sanggup menanganinya sehingga marchel pun membawa istrinya ke rumah sakit  yang lainnya. Sesampainya di rumah sakit.
Marchel : (membawa istrinya kedalam ruamh sakit).”dokter,suster,tolong selamatkan istri saya !
            Dokter dan suster membawa marbella kedalam rauang UGD dan dokterpin memyatakan bahwa nayawanya tidak bisa di tolong lagi. Pak Andre mendatangi rumah sakit mendengar kematian anaknya. Namun ada sedikit kejanggalan yang dirasa pak Andre tentang kematian anaknya,sehingga pak Andre langsung menelpon polisi. Dengan  sigap polisi langsung menyelidiki kasus tersebut. Polisipun melakukan otopsi di rumah sakit terdekat, dua hari kemudian hasil Lab keluar dan mayat Marbella dikebumikan . polisi meningkatkan kasus marbella dari penyelidikan menjadi penyidikan,peningkatan status tersebut lantaran diduga ada tindak pidana dalam Marbella. Namun polisi belum menetapkan tersangka.
            Penyidik memanggil naomi untuk diperiksa, setelah 3 jam berlalu kemudian Naomi keluar dan keesokan harinya naomi di panggil untuk kepentingan pemeriksaan. Sembari  klien diperiksa pengacara ji hyun mengemukakan pendapatnya kepada media perihal polisi mencari-cari celah Naomi.
            Keesokan harinya keluarga marbella yang diperiksa ayah dan suami Marbella masuk keruangan penyidik, setelah penyidikan selesai mereka keluar, ayah Marbella mengmukakan dugaanya bahwa pihak yang di curigainya  terkait pembunuhan anaknya adalah pegawai cafe dan Naomi. Penyidik membawa berkas kasus Marbella ke kejaksaan tinggi DKI Jakarta. Penyidik datang dan langsung menemui jaksa penuntut umum (JPU). Kepolisian kembali membawa berkas kasus marbella ke jaksaan Jakarta,koordinasi pemaparan alat bukti dilakukan setelah alat bukti di rasa cukup lengkap.
            Sabtu pukul 07.00 WIB naomi di tangkap penyidik dikediamannya selama 30 hari. Kejaksaan negeri pusat melimpahkan berkas perkara tersebut ke pengadilan negeri Jakarta pusat dan menyertakan surat dakwaan untuk naomi dalam surat dakwaan tersebut. Naomi di tuntut pasal 340 KHUP tentang pembunuhan berencanaan.
            Sidang perdana kasus kematian marbella jaksa penuntut umum (JPU) jaksa Yoona menyampaikan bahwa naomi sengaja memesan meja nomer 32.
Jaksa Yoona :”rentang waktu naomi memasukkan sianida ke minuman pada pukul 19.45 samapai 20.00 WIB terdakwa langsung memasukan racun kedalam minuman marbella kemudian terdakwa kembali lagi ke posisi semula”
Naomi :” yang mulia saya keberatan dan meminta waktu 30 menit untuk mengajukan eksepsi saya”
Pengacara Ji hyun :” Visum Et Repertum itu membuktikan bahwa matinya korban bukan karena sianida , yang jadi pertanyaan nya adalah bagaimana bisa diketahui jumlah sianida yang ada di tubuh marbella sedangkan hasil visum saja tidak menyebutkan marbella tewas karena sianida “
Hakim Ahra :” sidang pertama di tangguhkan dan akan di laksanakan tanggal 21 juni 2016”
Pengacar Ji hyunpun menemui Naomi
Pengacara Ji hyun:” Tolong katakan sejujurnya, apakah kamu yang benar-benar membunuh marbella?, jika memang ia bagaimana ceritanya saya tidak akan membocorkan informasi apapun pada orang orang karena saya terikat UU pengacara yang tidak boleh menguak klienya?”
Naomi :” sungguh aku benar- benar tidak tahu ibu pengacara dan aku tidak membunuh marbella percayalah aku ibu pengacara ?! “
Singkat cerita sidang keduapun dimulai
Tim JPU menanggapi eksepsi atas dakwaan tim penasehat hukum Naomi
Jaksa yoona :” saya selaku penuntut umum dalam perkara ini memohon agar majelis hakim yang mengadili perkara ini dan menjatuhkan putusan. Saya menolak dan keberatan atas eksepsi penasehat hukum terdakwa untuk seluruhnya, alasannya karena pada tindakan pembunuhan berencana mestinya didasarkan pada pelaku atau subjek, bukan objek atau alat pembunuh yang ditekankan oleh masa hukum”
Sementara itu kuasa Naomi mengatakan
Pengacara Ji hyun :” jaksa penuntut hukum tidak menguraikan sianida yang ada dalam tubuh almarhuma Marbella yang melewati dosis yang menyebabkan kematian, sedangkan yang diperiksanya sisa minuman almarhuma.
Pak Andre : “ maaf yang mulia, saya keberatan jelas-jelas Naomi yang salah karena dia yang terakhir bertemu dengan anak saya dan berada di tempat kejadian.
Hakim Ahra :” apakah ada saksinya??”
Jaksa yoona :” tolong beri saya waktu satu hari, saya akan membawakan saksi tersebut.”
Hakim Ahra :” baiklah hari ini sidang ditutup, dan dilanjutkan besok pagi.”
            Sidang pun ditutup dan keesokan harinya, Jaksa Yoon menghadirkan saksi yang ia janjikan kemarin.
Saksi : (memasuki ruangan sidang)
Pengacara Ji hyun :” apakah dalam kejadian kau berada di sana?”
Saksi :” iya, saya kebetulan sedang menunggu teman dan saya juga mengenal Marbella dan Naomi, karena saat SMA saya satu sekolah dengan mereka dan Marchel”.
Hakim Ahra :” apakah itu benar??”
Marchel :” iya yang mulia”
Pengacara ji hyun :” apa yang kamu lihat sebelum Marbella datang??”
Saksi :” saya melihat Naomi pergi kebelakang”
Pak Andre :” tuh kan, pasti di saat itu dia memasukan racunnya”
Hakim Ahra :” semua harap tenang”
Jaksa Yoona :” terdakwa mengapa kau pegi ke belakang??”
Naomi :” saya hanya pergi ke toilet”
Pengacara ji hyun :” yang mulia, tolong beri saya kesempatan untuk memutar kamera CCTV di Restoran tersebut.” (bela pengacara Ji Hyun) “ dalam rekaman tersebut membuktikan bahwa saat Naomi hendak ke toilet minuman yang mereka pesan telah sampai terlebih dahulu, jadi kemungkinan terdakwa Naomi tidak bersalah.’’
Jaksa Yoona :” tunggu!! Bisa saja terdakwa memberikan racun tersebut kepada penyaji untuk ditaruh di minuman tersebut.”
Pengacara Ji Hyun :” bisa jadi, tapi sayangnya TIDAK!!” (bantah pengacara Ji Hyun) “ yang mulia, tolong beri saya izin untuk menghadirkan sang penyaji kesini”
Hakim Ahra :” yeah saya mengizinkannya.” ( hakim menyetujui pendapat tersebut)
            Kemudian sang penyajipun masuk, karena sebelumnya dia ada diantara penonton sidang.
Jaksa Yoona :” apa benar kamu seorang penyaji tersebut?”
Penyaji :” iya, saya yang menyajikan minuman tersebut.” ( dengan wajah tegang )
            Karena melihat wajah penyaji tersebut tegang, Jaksa Yoon kembali menimpali pertanyaan dan kecurigaan pada sang penyaji.
Jaksa Yoona :” Dalam persidangan, jika kau sedang bersaksi dan kesaksian mu itu bohong maka kau juga akan mendapatkan hukumannya, jadi tolong jawab saya dengan sejujurnya. Apakah Naomi menyuruhmu memasukan sesuatu ke minuman tersebut??.”
Penyaji : (terdiam mencoba menenangkan diri) “ TIDAK!! Dan saya berani bersumpah atas ucapan saya tadi”
Pengacara Ji Hyun :” apakah kesaksian itu sudah lebih dari cukup yang mulia?” (bediri sambil membawa catatan) “ Dalam dokumen visum tersebut juga menjelaskan bahwa hanya di cairan Lambung Marbella saja yang terdapat racun sianida sementara dari bekas minumannya sendiri positif tidak mengandung racun.” ( jelas pengacara Ji Hyun)
Pak Andre :” yang mulia, itu tidak mungkin, jika memang benar seperti itu dari  mana racun tersebut berasal!!” (protes pak Andre marah)
            Pengacara Ji hyun melihat reaksi dan raut wajah suami dari Marbella yaitu Marchel. Tiba-tiba Marchel langsung berpendapat.
Marchel :” benar yang mulia, lagi pula sudah jelas  Naomi yang terakhir yang bertemu dengan istri saya.”
Hakim Ahra :” semuannya harap tenang” ( pinta hakim dan keadaan sidang kembali tenang)
Pak Andre :” yang mulia, tolong pertimbangkan ini dengan baik”
Hakim Ahra :” baiklah karena bukti dan saksi ini belum mencukupi sidang akan ditutup sampai bukti dan saksi sudah lengkap.”
pak Andre :” yang mulia, saya mohon tolong pertimbangkan ini”
            Pak Andre terus memohon sementara Marchel terus menengkan Pak Andre. Naomi menemui Pengacarannya. setelah sampai di lapas tempat Naomi ditahan.
Naomi :” ibu pengacara? Saya tidak akan dipenjarakan?? Atau paling tidak hukuman saya akan berkurangkan bu pengacara?.”
Penngacara Ji Hyun :” perkiraan saya kau tidak akan dipenjara, karena ada dalang dibalik semua ini.”


sementara itu di kediaman Pak Andre.
Marchel :” sudah pak, Bapak tak perlu terlalu memikirkan masalah ini, lagi pula Bapak jangan sampai sakit. Nanti siapa yang akan mengurusi perusahaan Bapak.”
Pak Andre :” jangan konyol kamu nak Marchel, tentu saja kamu yang akan meneruskannya. Karena hanya kamu satu-satunya yang bapak punya sekarang.”
Marchel :” tapi kan Pak, biar bagaimana pun saham tersebut masih menjadi hak Bapak dan Marbella”
Pak Andre :” tentu saja kau juga memiliki hak nak Marchel, karena saham tersebut akan  seutuhnya bisa menjadi milik mu.”
Marchel :” maaf Pak saya benar-benar tidak tahu.”
Pak Andre :” sudahlah nak Bapak mau mandi dulu.”
Senyum licik tersungging dari bibir Marchel, mungkinkah kasus pembunuhan ini ada sangkut paunya dengan Marchel?!!
                                                                                                Bersambung......... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar